Di sebuah desa kecil di Nepal, India, ada sebuah fenomena yang mengejutkan banyak orang, yaitu orang dewasa laki-laki rata-rata punya luka bekas operasi di pinggangnya sepanjang 25 cm.
Ternyata, desa yang bernama Hokse ini sangatlah miskin. Para laki-laki tidak ada cara lain selain ‘menjual ginjalnya’ untuk membiayai hidup.
Sponsored Ad
Saking banyaknya orang yang menjual ginjal, desa ini pun jadi terkenal dan dijuluki sebagai ‘Desa Ginjal’.
Di Nepal ada sebuah tempat perdangangan gelap (pasar ilegal) yang menjual berbagai macam organ tubuh manusia, salah satu pemasok ginjal di sana adalah desa ini.
Kurang adanya pendidikan, para penduduk desa merasa hilang 1 ginjal tidak apa-apa, mereka masih bisa hidup, jadinya semua orang berbondong-bondong menjual ginjalnya.
Sponsored Ad
1 ginjal dihargai sebesar 25 juta Rupiah, ada juga yang harganya mencapai 50 juta. Bagi penduduk di desa ini, jumlah itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka selama beberapa tahun.
Keluarga menemani orang yang menjual ginjalnya di rumah sakit.
Orang yang menjual ginjal semakin banyak, sehingga pemerintah tidak bisa tidak mengeluarkan aturan untuk melarang ginjal diperjual belikan.
Luka bekas operasi pun dijahit kembali dengan sembarangan, tidak disterilisasi maupun diberi obat, asal jahit.
Sementara perdagangan ginjal orang dewasa terus marak, banyak mafia pun mulai menculik anak untuk dijual ginjalnya.
Kemiskinan yang parah membuat mereka rela menjual ginjalnya. Pemerintah harus turun tangan untuk memperbaiki kondisi desa ini, kalau tidak, perdagangan organ tubuh ini akan terus berlanjut, karena mereka tidak punya pilihan lain.
Sumber: dailymail
0 comments:
Post a Comment